Satgas Madago Baku Tembak 1 DPO Tewas Polri Minta Sisanya Serahkan Diri

  • Share

JAKARTA- Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono meminta para DPO lainnya menyerahkan diri.

“Kami mengimbau agar sisa DPO teroris yang ada di Pegunungan Biru baik di wilayah Poso, Sigi, dan Parimo untuk segera menyerahkan diri.”kata AKBP Bronto Budiono, Minggu (18/7/2021) melansir berita kompas.com

Daftar pencarian orang (DPO) teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah kini tersisa 6 dari 9 orang.

Berita terkait:

Sebanyak tiga orang lainnya tewas dalam kontak tembak dengan personel gabungan TNI-Polri pada Minggu (11/7/2021) dan Sabtu (17/7/2021).

Terima kasih anda memberikan kepercayaan dengan membaca metroluwuk.com jaringan ZONAUTARA NETWORK. Simak informasinya. Tolak hoaks jadilah pembaca yang bijak.

Waka Satuan Tugas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono meminta para DPO lainnya menyerahkan diri.

“Sesuai dengan DPO teroris yang dikeluarkan Polri, sebanyak 9 orang jadi sisa 6 orang. Kami mengimbau agar sisa DPO teroris yang ada di Pegunungan Biru baik di wilayah Poso, Sigi, dan Parimo untuk segera menyerahkan diri baik-baik supaya tidak ada jatuh korban lagi guna diproses sesuai hukum dan kembali ke NKRI,” kata Bronto dalam keterangannya, Minggu (18/7/2021).

Dua jenazah teroris yang ditembak mati pada 11 Juli 2021 telah dimakamkan Rabu (14/7/2021) malam setelah diotopsi dan diambil sidik jarinya.

Baca juga:

Namun, Tim Disaster Victim Indentivication (DVI) dan Inafis Polda Sulawesi Tengah masih membutuhkan bukti pendukung berupa sampel DNA dari anggota keluarga untuk identifikasi kedua jenazah.

Sebab, saat itu kondisi jenazah sudah membusuk karena proses evakuasi sempat mengalami kendala.

Sementara itu, satu jenazah teroris yang ditembak mati pada Sabtu siang, dimakamkan pada malam itu juga.

Tim DVI dan Inafis Polda Sulteng sudah mengidentifikasi jenazah berdasarkan pemeriksaan sidik jari dan identitas lainnya.

“Tim DVI dan Inafis adalah DPO teroris Poso mengarah ke inisial B alias AA alias A. Tetapi untuk memastikan kebenaran bahwa DPO teroris yang meninggal tersebut dibutuhkan tes DNA dari keluarganya,” ujar Bronto. Sebagaimana diberitakan. Sumber kompas.com. ***

Berita lainnya:

  • Share